Pages

Search This Blog

Tuesday 29 November 2011

habib omar al hafidz guru yang kucintai


Ceramah Al Habib Umar Bin Hafidh


ImageSegala puji bagi Allah swt, atas terbitnya Matahari Risalah (saw), yang telah membawa petunjuk-petunjuk menuju Pencipta kita Yang Maha Tunggal, Maha Hidup, dan Maha Berdiri Sendiri, Dan pada Risalahnya (saw), terdapat petunjuk petunjuk bagi para cendikiawan, dan bagi mereka yang mau berfikir, dan bagi mereka yang mau memahami.
Maka akan timbullah dari kefahaman yang suci itu cita-cita mulia dihati mereka yang mengungguli segala cita-cita, tujuan mereka adalah semulia-mulia tujuan, harapan mereka diatas segala harapan, yaitu limpahan anugerah dari yang Maha Pemurah dan Maha Pemberi, yang telah membuka pintu-pintu anugerah tersebut bagi mereka dengan perantara Sebaik-baik makhluk (saw), sebaik-baik kekasih (saw), pemimpin Para Rasul (saw), kekasih Rabbul'alamin (saw), cahaya yang terang benderang (saw), yang berawal dari bimbingan beliaulah terpancar hidayah bagi mereka yang telah mendapatkan hidayah, beliau (saw) adalah sebab pembuka hijab bagi mereka yang telah terbuka hijabnya, beliau (saw) adalah sebab timbulnya kefahaman bagi mereka yang telah mendapatkan pemahaman, dari bimbingan beliaulah (saw) ternaiknya derajat bagi mereka yang telah terangkat derajatnya, termuliakanlah mereka yang mendapatkan derajat yang agung, menjadi dekatlah mereka yang mendapat kedekatan, dan dengan perantaraannyalah sampainya mereka yang telah sampai kepada Tuhannya, maka telah sampai pula kepada Allah swt, dengan perantaraan beliau (saw) mereka yang sampai dengan perantaraan orang lain (para guru) sebagai penyampai (dari sahabat, kepada tabiin, lalu kepada Tabi'tabiin, dst..dst., mereka terus berlanjut dari masa ke masa mencapai keridhoan Allah swt, dengan ujung rantai pertamanya adalah beliau saw).
Maka limpahan sholawat dan salam dari Sang Pencipta baginya (saw) dan bagi yang mengambil petunjuk dari petunjuknya dan bagi yang telah sampai kepada Allah (swt) dengan perantaraannya (saw) yang agung. Sebagaimana telah kita lewati hari hari daurah (Pesantren kilat 40 hari) bersama-sama, ditempat yang mulia ini, yang pada hari-hari tersebut terdapat limpahan cahaya hidayah beliau (saw), limpahan cahaya bukti-bukti beliau (saw), cahaya bimbingan bimbingan beliau (saw), dan arti kebahagiaan di surga Nya (swt) yang telah Dia bukakan ditangan beliau saw bagi umatnya.
Dan telah kita lewati hari-hari tersebut, maka pertanggung jawaban atas hal hal tersebut akan ditegakkan, maka orang yang berakal akan selalu berhati-hati dalam menjalankannya, dan lalu berkonsentrasi pada apa-apa yang ia dapatkan pada hari-hari tersebut, maka akan bangkitlah di hati mereka untuk selalu mengetuk pintu-pintu Kemurahan Nya, selalu mengetuk pintu-pintu Kedermawan Nya, selalu mengetuk pintu-pintu Kebahagian yang hanya berada di genggaman Nya, dan tidaklah seseorang akan mendapatkan hal-hal itu terkecuali yang telah Dia kehendaki untuk mendapatkannya, merekalah orang-orang yang telah ditentukan untuk dimuliakan, dan akan dimunculkan Nya dialam ini, dan Dia akan memperlakukan mereka dengan Kasih Sayang dan Kemurahan Nya, ketahuilah bahwa mereka itu adalah yang mau memahami maksud dan tujuan hidup ini, mau memahami kebangkitan pemilik Magam Mahmud saw (Derajat yang agung), mau memahami tentang sebab dibangkitkannya Beliau saw (Sebab kebangkitannya adalah rahmat bagi sekalian alam), maka mereka itu selalu menghadapkan dirinya untuk menepati janjinya sebagai seorang hamba, selalu tegak dengan kewajiban hamba kepada Pencipta Nya, yang Dia telah ridha dengan amal perbuatan mereka menurut kemampuannya masing-masing dalam mendekatkan diri kepada Nya dan menuju ridha Nya swt, telah ridha dengan hal tersebut dari mereka, walaupun sesungguhnya tidaklah satu makhlukpun mampu menunaikan kewajibannya terhadap Raja Alam Semesta, tidak satu pun dari makhluk bumi atau langit yang mampu menunaikannya, ketahuilah bahwa di langit terdapat malaikat yang sujud sejak ia di ciptakan hingga hari kiamat, ada pula yang selalu ruku' sejak ia diciptakan hingga hari kiamat, dan yang lain selalu tegak berdiri hingga hari kiamat, dan apabila telah datang bagi kita dan bagi mereka hari kebangkitan, maka mereka (malaikat malaikat tersebut) akan berkata: " Maha suci Engkau wahai Tuhan, sungguh kami tidak mampu beribadah untuk menunaikan kewajiban Mu, dan tidaklah kami memahami hakekat ma'rifat kepada Mu ", maka aku dan kalian berada dihadapan Sang Pemilik Kebesaran yang telah menyampaikan seruan Kekasih Nya saw (yang hal tersebut tidak didapatkan oleh para malaikat tadi), Pemimpin para pemilik petunjuk, Imam bagi pemberi petunjuk kepada Yang Maha Besar dan Maha Mulia, maka limpahan sholawat dan salam atas beliau, keluarga serta sahabat beliau.
Tidaklah kita ini dihadapan Sang Penciptan terkecuali hamba yang berlumuran kesalahan, kekurangan dan jauh pula dari kesungguhan, juga dari apa-apa yang memenuhi diri kita dari mengingkari amanah amanah Nya, dari pengingkaran atas janji-janji dalam menunaikan kewajiban Nya, maka wajiblah bagi kita untuk kembali kepada Nya, untuk selalu mengetuk pintu Kemurahan Nya, bertafakkur serta membuka mata lebar-lebar, mengikuti petunjuk, dan untuk selalu menyadari. Maka dengan itulah sempurnanya da'wah bagi mereka yang telah terlihat pada dirinya dari tanda-tanda kesungguhan mereka atas hal-hal ini, atau penghadapan diri terhadap maksud-maksud yang mulia, yang tidaklah seseorang menginginkan hal itu melainkan orang-orang yang telah ia tentukan mendapat limpahan kasih sayang Nya.
Maka akan kau dapatkan mereka itu selalu merindukan untuk mendapat kemuliaan, mendapatkan kenaikan derajat dan kedekatan kehadirat Yang Maha Esa, Maha Sendiri, Maha Memberi, Maha Pencipta, Maha Memulai, Maha Menumbuhkan, yang berbuat menurut Kehendak Nya, yang seluruh alam berada dibawah Genggaman Keperkasaan Nya, dan mereka itu bagi Nya adalah hamba hamba Nya, ketahuilah bahwa engkau bersama seluruh makhluk adalah hamba, Sang Pencipta berbuat pada kita menurut apa yang Ia kehendaki, keinginanmu dan usahamu sungguh tidak menentukan, sungguh ketentuan Nya telah mendahului segalanya, maka selalu tunduk dan diamlah atas kemauan Nya, janganlah kau perbanyak kebingunganmu, sungguh hal itu tak dapat merubah keadaan.., jangan kau perbanyak kebingunganmu dengan ketentuan-ketentuan Nya, juga ketentuan Nya terhadap ciptaan ciptaan Nya, hadapkanlah dirimu hanya kepada yang menciptakan segala-galanya, yang menentukan segalanya, yang Maha Agung Keperkasaan Nya, jadikanlah keperdulianmu hanya kepada sebaik-baik keperdulian, yang dengan perantaraan beliau saw engkau akan dekat kepada Nya swt, dengan perantaraan beliau (saw) pulalah engkau akan dimuliakan, karena dengan mengikuti beliaulah engkau dilimpahi pahala, (tidaklah seseorang mendapatkan pahala terkecuali karena mengikuti ajarannya saw).

habib munzir


M uslim Yang Terbaik
Senin, 22 Agustus 2011


أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
(صحيح البخاري)
“Sungguh Nabi SAW ditanya, muslim mana yang terbaik?, beliau (SAW) menjawab Muslim yang terbaik adalah yang memberi salam dan memberi makan pada yang dikenalnya dan tidak dikenalnya” (Shahih Bukhari)
Imageالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang mengumpulkan kita di malam 23 Ramadhan , yang merupakan tujuh malam terakhir bulan Ramadhan. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam riwayat Shahih Al Bukhari dan riwayat lainnya :
تَحَرُّوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
“Temuilah Lailatul Qadr di tujuh malam terakhir”.
Dan disabdakan pula oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Temuilah Lailatul Qadr di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”
Dikatakan oleh para Ulama’ dan para shalihin bahwa diantara tanda-tanda Lailatul Qadr yaitu di malam itu terasa berbeda dengan malam-malam yang lainnya, di malam itu terasa sepi dan tenang. Dan Allah subhanahu wata’ala berfirman :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ.
“ Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al qur’an pada malam Qadr, Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?, Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan , Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan, Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar”. ( QS. Al Qadr : 1-5 )
Di malam itu malaikat Jibril dan para malaikat lainnya turun ke bumi dan mengucapkan salam di setiap pintu rumah kaum muslimin, mereka berkeliling dan bersilaturrahmi kepada ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga para malaikat itu memenuhi penjuru barat dan timur dengan membawa segala macam hal dari keluhuran, kebahagiaan,, kemuliaan, pengampunan dan sedemikian banyak anugerah-anugerah yang dibawa dari langit sebagai hadiah untuk ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di malam Lailatul Qadr itu. Dan malam Lailatul Qadr itu juga disebut dengan sa’atul ijaabah, dimana orang yang berdoa di waktu itu akan dikabul oleh Allah subhanahu wata’ala, semoga Allah menjadikan malam ini sebagai malam Lailatul Qadr dimana malam agung dan luhur ini merupakan 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Allah subhanahu wata’ala menurunkan Al qur’anul karim di malam Lailatul Qadr, sehingga bulan Ramadhan dikenal juga dengan bulan Nuzulul qur’an, malam turunnya Al qur’an. Di malam itulah Allah subhanahu wata’ala menurunkan Al qur’anul Karim, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berada di gua Hira’ maka datanglah malaikat Jibril AS dan megucapkan salam kepada sang nabi kemudian mengatakan :“Iqra’(bacalah)”, maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “maa anaa biqaari’ (aku tidak bisa membaca)”, kemudian malaikat Jibril As berkata :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ، خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ، اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ، الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ، عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
( العلق : 1-5)
“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan , Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. ( QS. Iqra’ : 1-5 )
Makna dari ayat ini (اقرأ ) bukan hanya sekedar “membaca”, walaupun bagi kita “membaca” adalah mengucapkan apa-apa yang tertulis saja, namun makna kalimat “bacalah” dalam ayat tersebut memiliki makna luas yaitu membaca dengan nama Tuhan-mu (Allah) Yang menciptakan sehingga memiliki makna yang lebih luas; maka satu huruf yang dibaca bisa memiliki banyak makna.
Kemudian Allah melanjutkan firman-Nya :
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
( العلق : 2 )
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”. ( QS. ‘Alaq : 2 )
Maksud dari ayat ini adalah bahwa manusia hanyalah terbuat dari segumpal darah, sehingga bisa memahami hakikat keluhuran Ilahi yang menciptakan manusia dari segumpal darah yang tiada artinya. Kemudian Allah subhanahu wata’ala melanjutkan firman-Nya:
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
( العلق : 3 )
“Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia”. ( QS. Al ‘Alaq : 3 )
Dan setelah kita memahami hakikat awal kehidupan kita, maka fahamilah hakikat kehidupan Allah subhanahu wata’ala bahwa Allah subhanahu wata’ala adalah Dzat Yang Maha Mulia. Bulan Ramadhan adalah bulan yang membawa keberkahan terbesar bagi muslimin di sepanjang tahun. Dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam paling banyak beribadah di bulan Ramadhan, bulan turunnya Alqur’an, sehingga beliau selalu bertadarus Al qur’an bersama Jibril AS, sehingga tiada kemuliaan yang lebih agung selain di bulan ini, dan sedemikian banyak rahasia keagungan yang senantiasa turun disetiap detiknya pada setiap hamba, ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kemudian nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menerima lagi wahyu dan ketika itu nabi Muhammad menuju ke gua Hira’ yang kemudian nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melihat malaikat Jibril AS yang duduk diatas kursi yang berada diantara langit dan bumi seraya berkata : “Aku Jibril, dan engkau Muhammad” sebanyak tiga kali, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali ke rumah beliau dalam keadaan risau dan bingung, kemudian beliau menceritakan hal itu kepada sayyidah Khadijah R.A yang mana beliau merupakan wanita pertama yang masuk Islam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata bahwa hal itu mungkin karena kemurkaan Allah kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, maka sayyidah Khadijah menenangkan beliau dengan berkata bahwa tidak mungkin demikian, karena beliau adalah orang yang paling baik, orang yang paling jujur sehingga digelari dengan Al Amin, serta orang yang paling dermawan maka sungguh sangat mustahil jika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam diberi murka kepada beliau. Kemudian sayyidah Khadijah mengajak beliau pergi kepada pendeta Bukhoira untuk menanyakan hal tersebut, maka pendeta Bukhoira berkata : “setelah kumelihat tanda-tanda yang kau sebutkan maka engkau adalah Muhammad Rasulullah, engkau adalah pemimpin para nabi dan rasul dan engkau akan menerima wahyu kelak ketika umurmu 40 tahun, dan seandainya aku masih hidup di waktu itu maka aku akan menjadi orang yang pertama beriman kepadamu, wahai Muhammad”. Sungguh agung dan indahnya kejadian-kejadian ini.
Dan disuatu waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menampakkan kekuatan, dizaman beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang biasa namun diberi kekuatan besar oleh Allah subhanahu wata’ala, dimana ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menulis surat kepada kaisar Hiraqlius Bizantium dan mengajaknya untuk masuk Islam,dimana diantara isi suratnya yaitu : “dari Muhammad Rasulullah, masuklah Islam maka kau akan selamat”. Maka si kaisar bertanya siapakah yang telah menulis surat ini untukku?, apakah dia seorang raja, atau dia orang yang mempunyai banyak pasukan, ataukah dia orang yang memiliki banyak harta? mereka menjawab : “ bukan”, kaisar berkata : “lantas siapa dia sehingga berani menulis surat untukku, dengan menyuruhku untuk masuk Islam agar aku selamat?!”, mereka menjawab: “dia adalah orang miskin yang mengembala domba dan pengikutnya adalah para budak” namun setelah si kaisar membaca semua isi surat itu, yang didalamnya juga terdapat ayat-ayat Al qur’an maka dia berkata : “ jika orang itu berada dihadapanku maka akan kucium kedua sandalnya, dan sungguh dia dan para pengikutnya akan menguasai hingga ke singgasanaku ini”, maka bergemuruhlah semua manusia di istana Bizantium mendengar ucapan itu. Demikian agungnya nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Malam hari yang luhur ini adalah malam doa, ramadhan baru saja dimulai namun tanpa terasa beberapa hari lagi akan meninggalkan kita, bulan dimana setiap amalan dilipat gandakan pahalanya hingga 700 kali lipat, bulan yang akan mensyafaati kita kelak dihari kiamat, dengan menyampaikan kabar kepada Allah subhanahu wata’ala bahwa kita telah beramal shalih di bulan ini. Maka perbanyaklah amalan di tujuh malam terkahir bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak sujud, memperbanyak membaca Al qur’an, dan memperbanyak beramal baik semampunya, karena barangkali di tahun yang akan datang kita tidak bisa lagi mendapati bulan Ramadhan, sehingga tidak lagi bisa shalat tarawih bersama, tidak lagi sahur atau buka puasa bersama karena telah berpisah dengan keluarga menuju ke alam lain. Maka kita berdoa kepada Allah semoga Allah subhanahu wata’ala menguatkan iman kita, dan selalu memberi kita taufiq untuk selalu ingin berbuat hal-hal yang baik dan diridhai Allah subhanahu wata’ala. Dan malam ini merupakan tujuh malam terakhir di bulan Ramadhan, semoga malam ini Allah jadikan malam Lailatul Qadr. Dan jika seandainya malam ini adalah malam Lailatul Qadr, semoga Allah subhanahu wata’ala melipatgandakan anugerah yang akan dilimphakan kepada kita, dan jika malam ini bukan Lailatul Qadr maka semoga Allah menjadikan kita diantara orang-orang yang tertulis namanya dalam golongan orang-orang yang mendapatkan kemuliaan di malam Lailatul Qadr.
وَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله
لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ
لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ